Demikian besar dampak zina bagi pelakunya, di dunia dan diakhiratnya. Juga bagi
masyarakat disekitarnya. Untuk meraih kesuksesan dalam peroyek besar ini, iblis
mengerahkan pasukan terbaiknya. Baik dari tangan kanannya setan jin, maupun
pengikutnya dari golongan mannusia.
4,1. Setan Sepesialis Zina
Agar lebih fokus serangannya, lebih efektif hasil yang
bisa dicapainya, tidak menutup kemungkinan setan mempunyai petugas khusus dan
pasukan khusus penyebar zina. Ada riwayat dari tabi’in Mujahid bin Jabir, murid
dari sahabat agung Abdullah bin Abbas, bahwasanya iblis memiliki lima anak. Satu
diantaranya bernama A’war yang bertugas khusus menyebarkan perzinaan.
Riwayat tersebut tidak sampai kepada Nabi, sehingga
bukan suatu keharusan untuk kita yakini. Tapi paling tidak mijahid bin jabir,
sebagaimana ulama yang lain memahami adanya setan sepesialis pada bidang-bidang
tertentu, dan tak terkecuali urusan zina. Apalagi, tingkat yang timbul akibat
zina begitu dahsyatnya.
4,2. Setan Berbentuk Manusia
Wajahnya tidak selalu menakutkan, tampangnya tidak
mesti terkesan galak dan sadis. Bahkan mungkin ada yang menyandang gelar
laki-laki paling tampan didunia, atau menjai ratu kecantikan sejagad, murah
senyum, menarik dan jauh dari kesan menyeramkan. Tapi, bahanyanya seringkali
lebih dahsyat dari setan dari golongan jin. Seperti yang diungkapkan oleh Malik
Bin Dinar, seorang ulama tabi`in menyebutkan sisi bahanya setan manusia,
seperti yang disebutkan dalam tafsir Al-Qurtubi 7/67, “setan manusia lebih
berat bagiku dari setan dari golongan jin. Karna setan dari golongan jin akan
lari ketika aku membaca ta`awudz kepada Allah. Adapun setan manusia, dipelupuk
mata dia mendatangiku dan menarikku menuju maksiat.” Memang, umumnya ayat dan
hadits menyebutkan kata setan untuk jin yang kafir akan tetapi ada beberapa
diantaranya yang mengandung pengertian setan dari golongan manusia diantaranya
firman Allah Ta`ala:
Dan Demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap Nabi itu
musuh, Yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dan jenis) jin,
sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan
yang indah-indah untuk menipu (manusia)[15].
Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, Maka
tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan. (QS. Al-An`am:112)
Telah diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari hadits Abu Dzar yang berkata
Aku mendatangi
Nabi salallah `alihi wasallam yang sedang berada di masjid, lalu akupun
duduk. Nabi berkata: “wahai Abu Dzar, apakah kamu sudah shulat?” saya menjawab:
“ belum” beliau bersabda:” berdirilah untuk sholat” sayapun berdiri untik megerjakan
sholat lalu kembali duduk lalu Nabi salaallah `alaihi wasallam bersabda“
wahai Abu Dzar, mhonlah perlindungan kepada Allah dari kejahatan setan manusia
dan jin.” Saya bertanya: “wahai Rsulallah, apakah diantara manusia ada
yang menjadi setan?” beliau menjawab:” ya”(HR. Ahmad)
Ada beberapa hadits yang serupa, sebagian terputus, namun secara umum
dinyatakan kuat dan shohih oleh Ibnu Katsir.
Cara yang
ditempuh setan manusia padadasarnya sama dengan
strategi yang pernah dilakukan oleh iblis. Diantanya
mengemas kemaksiatan dengan nama yang disukai banyak orang seperti yang ketika
Iblis menggoda Adam dengan rayuannya:
Kemudian
syaitan membisikkan pikiran jahat kepadanya, dengan berkata: "Hai Adam,
maukah saya tunjukkan kepada kamu pohon khuldi[16]
dan kerajaan yang tidak akan binasa?"(QS. Thoha:120)
Ibnu Qoyyim berkata tentang ayat ini: “para pengikut ibis mewarisi cara iblis
ini, yakni dengan memberikan nama sesuatu yang haram dengan namayang disukai
oleh nafsu, seperti menamakan khomer dengan puncak kesenangan..” seperti hari
ini, mereka menamakan pamer aurat sebagai seni, sex bebas sebagai budaya medern
dan tarian erotis sebagai kebebasan berekspresi.
Disisi lain,
setan juga menanamkan ketaatan dengan nama menyeramkan. Setiap kali nabi
diutus, maka ada setan manusia yang menjulukinya dengan gelar yang buruk,
seperti tuduhan sesat, bodoh, gila atau dijuluki tukang sihir. Adapun sekarang,
mereka menanamkan yang taat dan tunduk lahir bathin kepada aturan syar’i
sebagai kaum pundamentalis, ekstrimis, teroris, cupet nalar dan julukan buruk
lainnya.
Itupun mereka masih berlagak
seperti menasihati dan mengaku bermaksud baik. Persis
iblis pada waktu menggoda Nabiyullah Adam Alaihissalam dan Hawa;
“Dan dia (setan) bersumpah kepada
keduanya. "Sesungguhnya saya adalah Termasuk orang yang memberi nasehat
kepada kamu berdua",(QS Al-A’raf :
21)
Jika ada seorang pemuda yang hendak meniti jalan hidayah, mengabdikan dirinya
pada Allah dan menjauhi maksiat, niscaya setan-setan itu akan membujuknya:
“Saya kasihan padamu, mengapa kau sia-siakan masa mudamu? Mengapa kau tidak
lalui dengan pesta pora dan berfoya-foya?” Argumen-argumen yang tampak logis
tekadang menjadi bumbu, untuk menjadi penasihat beracun yang akan mematikan dan
tekadang pula, kata-katanya bak seperti irama dawai yang hendak memberikan
suasana indah dihati pendengarnya, padahal itu samua akan menjadikan serta
mennghantarkan seseorang tersebut hanyut dalam adzab yang sangat pedih dan
mengerikan.
4,3. Perskutuan
Setan dan Manusia
Seangan akan semakin mantap dan bertambah dahsyat, ketika setan jin dan setan
yang berbentuk manusia bersekutu untuk menebar zina. Berbagai kreasi, ide dan
karya keji bergulir silih berganti.
Jangan heran jika juru kampanye zina manusia sangat kreatif, inovatif dan kaya
ide untuk menarik perhatian manusia. Aneka kemasan acara di TV, saat ini sangat
beragam dan menarik. Terobosan baru bisnis esek-esek selalu mendapat sambutan
hangat dari orang-orang berhati belang. Seperti contoh di Indonesia sekarang
ini banyak sekali produser-produser yang mendatangkan artis-artis porno luar
negeri. Dengan mengatas namakan karya seni ataupun hiburan. Dan semua itu
adalah tidak lain hanyalah nasihat-nasihat setan yang beracun, yang hanya akan
menjadikan manusia menyesal selama-lamanya. Dan pertanyaannya, darimana saja
mereka mendapatkan ide dan inspirasi, yang selalu saja ngetren dan
menyesatkan itu? yang selalu muncul dengan kemasan yang ditata apik sebagai
kedok borok?.
Pertanyaan tersebut terjawab dengan firman Allah:
“ Dan
Demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap Nabi itu musuh, Yaitu syaitan-syaitan
(dari jenis) manusia dan (dan jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada
sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu
(manusia)[17] Jikalau Tuhanmu menghendaki,
niscaya mereka tidak mengerjakannya, Maka tinggalkanlah mereka dan apa yang
mereka ada-adakan.”(QS Al-An’am :
112)
Ibnu Qayyim
dalam Bada’iul Faw’id (II/266) menafsirkan ayat ini:
“setan jin mewahyukan kebathilan kepada manusia, begitupun setan manusia
mewahyukan kebathilan kepadam manusia yang lain, sehingga antara setan jin dan
setan manusia saling bekerja sama untuk menyampaikan kemauan ‘syaithani’.
Ya, mereka mendapatkan ‘wahyu’ dari setan tak tampak, setan jin yang
mungkin berguru langsung kepada iblis La’natullah ‘alaih, lalu ide itu
diteruskan oleh teman-temannya dari golongan manusia.
Mereka juga, memanfaatkan manusia yang lemah iman dan ilmunya untuk menggapai
cita-citanya. Sehingga sadar atau tidak sadar manusia ikut mengkampanyekan
budaya zina yang dikatakan iblis sebagai fitnah (kerusakan) yang paling besar,
sehingga setan yang berhasil mendorong manusia malakakukannya, dan
setanlah yang merauk keuntungan daripadanya dengan mendapatkan mahkota dari
atasannya yakni iblis La’natullah ‘alaih.
[15] Maksudnya syaitan-syaitan jenis jin dan manusia
berupaya menipu manusia agar tidak beriman kepada Nabi.
[16] Pohon itu dinamakan
Syajaratulkhuldi (pohon kekekalan), karena menurut syaitan, orang yang memakan
buahnya akan kekal, tidak akan mati, pohon yang dilarang Allah mendekatinya
tidak dapat dipastikan, sebab Al Quran dan Hadist tidak menerangkannya. ada
yang menamakan pohon khuldi sebagaimana tersebut dalam surat Thaha ayat 120,
tapi itu adalah nama yang diberikan syaitan.
[17] Maksudnya syaitan-syaitan jenis jin dan manusia
berupaya menipu manusia agar tidak beriman kepada Nabi.
Demikian besar dampak zina bagi pelakunya, di dunia dan diakhiratnya. Juga bagi
masyarakat disekitarnya. Untuk meraih kesuksesan dalam peroyek besar ini, iblis
mengerahkan pasukan terbaiknya. Baik dari tangan kanannya setan jin, maupun
pengikutnya dari golongan mannusia.
4,1. Setan Sepesialis Zina
Agar lebih fokus serangannya, lebih efektif hasil yang
bisa dicapainya, tidak menutup kemungkinan setan mempunyai petugas khusus dan
pasukan khusus penyebar zina. Ada riwayat dari tabi’in Mujahid bin Jabir, murid
dari sahabat agung Abdullah bin Abbas, bahwasanya iblis memiliki lima anak. Satu
diantaranya bernama A’war yang bertugas khusus menyebarkan perzinaan.
Riwayat tersebut tidak sampai kepada Nabi, sehingga
bukan suatu keharusan untuk kita yakini. Tapi paling tidak mijahid bin jabir,
sebagaimana ulama yang lain memahami adanya setan sepesialis pada bidang-bidang
tertentu, dan tak terkecuali urusan zina. Apalagi, tingkat yang timbul akibat
zina begitu dahsyatnya.
4,2. Setan Berbentuk Manusia
Wajahnya tidak selalu menakutkan, tampangnya tidak
mesti terkesan galak dan sadis. Bahkan mungkin ada yang menyandang gelar
laki-laki paling tampan didunia, atau menjai ratu kecantikan sejagad, murah
senyum, menarik dan jauh dari kesan menyeramkan. Tapi, bahanyanya seringkali
lebih dahsyat dari setan dari golongan jin. Seperti yang diungkapkan oleh Malik
Bin Dinar, seorang ulama tabi`in menyebutkan sisi bahanya setan manusia,
seperti yang disebutkan dalam tafsir Al-Qurtubi 7/67, “setan manusia lebih
berat bagiku dari setan dari golongan jin. Karna setan dari golongan jin akan
lari ketika aku membaca ta`awudz kepada Allah. Adapun setan manusia, dipelupuk
mata dia mendatangiku dan menarikku menuju maksiat.” Memang, umumnya ayat dan
hadits menyebutkan kata setan untuk jin yang kafir akan tetapi ada beberapa
diantaranya yang mengandung pengertian setan dari golongan manusia diantaranya
firman Allah Ta`ala:
Dan Demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap Nabi itu
musuh, Yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dan jenis) jin,
sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan
yang indah-indah untuk menipu (manusia)[15].
Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, Maka
tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan. (QS. Al-An`am:112)
Telah diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari hadits Abu Dzar yang berkata
Aku mendatangi
Nabi salallah `alihi wasallam yang sedang berada di masjid, lalu akupun
duduk. Nabi berkata: “wahai Abu Dzar, apakah kamu sudah shulat?” saya menjawab:
“ belum” beliau bersabda:” berdirilah untuk sholat” sayapun berdiri untik megerjakan
sholat lalu kembali duduk lalu Nabi salaallah `alaihi wasallam bersabda“
wahai Abu Dzar, mhonlah perlindungan kepada Allah dari kejahatan setan manusia
dan jin.” Saya bertanya: “wahai Rsulallah, apakah diantara manusia ada
yang menjadi setan?” beliau menjawab:” ya”(HR. Ahmad)
Ada beberapa hadits yang serupa, sebagian terputus, namun secara umum
dinyatakan kuat dan shohih oleh Ibnu Katsir.
Cara yang
ditempuh setan manusia padadasarnya sama dengan
strategi yang pernah dilakukan oleh iblis. Diantanya
mengemas kemaksiatan dengan nama yang disukai banyak orang seperti yang ketika
Iblis menggoda Adam dengan rayuannya:
Kemudian
syaitan membisikkan pikiran jahat kepadanya, dengan berkata: "Hai Adam,
maukah saya tunjukkan kepada kamu pohon khuldi[16]
dan kerajaan yang tidak akan binasa?"(QS. Thoha:120)
Ibnu Qoyyim berkata tentang ayat ini: “para pengikut ibis mewarisi cara iblis
ini, yakni dengan memberikan nama sesuatu yang haram dengan namayang disukai
oleh nafsu, seperti menamakan khomer dengan puncak kesenangan..” seperti hari
ini, mereka menamakan pamer aurat sebagai seni, sex bebas sebagai budaya medern
dan tarian erotis sebagai kebebasan berekspresi.
Disisi lain,
setan juga menanamkan ketaatan dengan nama menyeramkan. Setiap kali nabi
diutus, maka ada setan manusia yang menjulukinya dengan gelar yang buruk,
seperti tuduhan sesat, bodoh, gila atau dijuluki tukang sihir. Adapun sekarang,
mereka menanamkan yang taat dan tunduk lahir bathin kepada aturan syar’i
sebagai kaum pundamentalis, ekstrimis, teroris, cupet nalar dan julukan buruk
lainnya.
Itupun mereka masih berlagak
seperti menasihati dan mengaku bermaksud baik. Persis
iblis pada waktu menggoda Nabiyullah Adam Alaihissalam dan Hawa;
“Dan dia (setan) bersumpah kepada
keduanya. "Sesungguhnya saya adalah Termasuk orang yang memberi nasehat
kepada kamu berdua",(QS Al-A’raf :
21)
Jika ada seorang pemuda yang hendak meniti jalan hidayah, mengabdikan dirinya
pada Allah dan menjauhi maksiat, niscaya setan-setan itu akan membujuknya:
“Saya kasihan padamu, mengapa kau sia-siakan masa mudamu? Mengapa kau tidak
lalui dengan pesta pora dan berfoya-foya?” Argumen-argumen yang tampak logis
tekadang menjadi bumbu, untuk menjadi penasihat beracun yang akan mematikan dan
tekadang pula, kata-katanya bak seperti irama dawai yang hendak memberikan
suasana indah dihati pendengarnya, padahal itu samua akan menjadikan serta
mennghantarkan seseorang tersebut hanyut dalam adzab yang sangat pedih dan
mengerikan.
4,3. Perskutuan
Setan dan Manusia
Seangan akan semakin mantap dan bertambah dahsyat, ketika setan jin dan setan
yang berbentuk manusia bersekutu untuk menebar zina. Berbagai kreasi, ide dan
karya keji bergulir silih berganti.
Jangan heran jika juru kampanye zina manusia sangat kreatif, inovatif dan kaya
ide untuk menarik perhatian manusia. Aneka kemasan acara di TV, saat ini sangat
beragam dan menarik. Terobosan baru bisnis esek-esek selalu mendapat sambutan
hangat dari orang-orang berhati belang. Seperti contoh di Indonesia sekarang
ini banyak sekali produser-produser yang mendatangkan artis-artis porno luar
negeri. Dengan mengatas namakan karya seni ataupun hiburan. Dan semua itu
adalah tidak lain hanyalah nasihat-nasihat setan yang beracun, yang hanya akan
menjadikan manusia menyesal selama-lamanya. Dan pertanyaannya, darimana saja
mereka mendapatkan ide dan inspirasi, yang selalu saja ngetren dan
menyesatkan itu? yang selalu muncul dengan kemasan yang ditata apik sebagai
kedok borok?.
Pertanyaan tersebut terjawab dengan firman Allah:
“ Dan
Demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap Nabi itu musuh, Yaitu syaitan-syaitan
(dari jenis) manusia dan (dan jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada
sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu
(manusia)[17] Jikalau Tuhanmu menghendaki,
niscaya mereka tidak mengerjakannya, Maka tinggalkanlah mereka dan apa yang
mereka ada-adakan.”(QS Al-An’am :
112)
Ibnu Qayyim
dalam Bada’iul Faw’id (II/266) menafsirkan ayat ini:
“setan jin mewahyukan kebathilan kepada manusia, begitupun setan manusia
mewahyukan kebathilan kepadam manusia yang lain, sehingga antara setan jin dan
setan manusia saling bekerja sama untuk menyampaikan kemauan ‘syaithani’.
Ya, mereka mendapatkan ‘wahyu’ dari setan tak tampak, setan jin yang
mungkin berguru langsung kepada iblis La’natullah ‘alaih, lalu ide itu
diteruskan oleh teman-temannya dari golongan manusia.
Mereka juga, memanfaatkan manusia yang lemah iman dan ilmunya untuk menggapai
cita-citanya. Sehingga sadar atau tidak sadar manusia ikut mengkampanyekan
budaya zina yang dikatakan iblis sebagai fitnah (kerusakan) yang paling besar,
sehingga setan yang berhasil mendorong manusia malakakukannya, dan
setanlah yang merauk keuntungan daripadanya dengan mendapatkan mahkota dari
atasannya yakni iblis La’natullah ‘alaih.
[15] Maksudnya syaitan-syaitan jenis jin dan manusia
berupaya menipu manusia agar tidak beriman kepada Nabi.
[16] Pohon itu dinamakan
Syajaratulkhuldi (pohon kekekalan), karena menurut syaitan, orang yang memakan
buahnya akan kekal, tidak akan mati, pohon yang dilarang Allah mendekatinya
tidak dapat dipastikan, sebab Al Quran dan Hadist tidak menerangkannya. ada
yang menamakan pohon khuldi sebagaimana tersebut dalam surat Thaha ayat 120,
tapi itu adalah nama yang diberikan syaitan.
[17] Maksudnya syaitan-syaitan jenis jin dan manusia
berupaya menipu manusia agar tidak beriman kepada Nabi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar