Sabtu, 21 April 2012

Pesekutuan Setan Dan Manusia



                           
                            Demikian besar dampak zina bagi pelakunya, di dunia dan diakhiratnya. Juga bagi masyarakat disekitarnya. Untuk meraih kesuksesan dalam peroyek besar ini, iblis mengerahkan pasukan terbaiknya. Baik dari tangan kanannya setan jin, maupun pengikutnya dari golongan mannusia.

4,1. Setan Sepesialis Zina
Agar lebih fokus serangannya, lebih efektif hasil yang bisa dicapainya, tidak menutup kemungkinan setan mempunyai petugas khusus dan pasukan khusus penyebar zina. Ada riwayat dari tabi’in Mujahid bin Jabir, murid dari sahabat agung Abdullah bin Abbas, bahwasanya iblis memiliki lima anak. Satu diantaranya bernama A’war yang bertugas khusus menyebarkan perzinaan.
Riwayat tersebut tidak sampai kepada Nabi, sehingga bukan suatu keharusan untuk kita yakini. Tapi paling tidak mijahid bin jabir, sebagaimana ulama yang lain memahami adanya setan sepesialis pada bidang-bidang tertentu, dan tak terkecuali urusan zina. Apalagi, tingkat yang timbul akibat zina begitu dahsyatnya.
4,2. Setan Berbentuk Manusia
Wajahnya tidak selalu menakutkan, tampangnya tidak mesti terkesan galak dan sadis. Bahkan mungkin ada yang menyandang gelar laki-laki paling tampan didunia, atau menjai ratu kecantikan sejagad, murah senyum, menarik dan jauh dari kesan menyeramkan. Tapi, bahanyanya seringkali lebih dahsyat dari setan dari golongan jin. Seperti yang diungkapkan oleh Malik Bin Dinar, seorang ulama tabi`in menyebutkan sisi bahanya setan manusia, seperti yang disebutkan dalam tafsir Al-Qurtubi 7/67, “setan manusia lebih berat bagiku dari setan dari golongan jin. Karna setan dari golongan jin akan lari ketika aku membaca ta`awudz kepada Allah. Adapun setan manusia, dipelupuk mata dia mendatangiku dan menarikku menuju maksiat.” Memang, umumnya ayat dan hadits menyebutkan kata setan untuk jin yang kafir akan tetapi ada beberapa diantaranya yang mengandung pengertian setan dari golongan manusia diantaranya firman Allah Ta`ala:
Dan Demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap Nabi itu musuh, Yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dan jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia)[15]. Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, Maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan. (QS. Al-An`am:112)
            Telah diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari hadits Abu Dzar yang berkata
Aku mendatangi Nabi salallah `alihi wasallam yang sedang berada di masjid, lalu akupun duduk. Nabi berkata: “wahai Abu Dzar, apakah kamu sudah shulat?” saya menjawab: “ belum” beliau bersabda:” berdirilah untuk sholat” sayapun berdiri untik megerjakan sholat lalu kembali duduk lalu Nabi salaallah `alaihi wasallam bersabda“ wahai Abu Dzar, mhonlah perlindungan kepada Allah dari kejahatan setan manusia dan jin.” Saya bertanya: “wahai Rsulallah,  apakah diantara manusia ada yang menjadi setan?” beliau menjawab:” ya”(HR. Ahmad)
            Ada beberapa hadits yang serupa, sebagian terputus, namun secara umum dinyatakan kuat dan shohih oleh Ibnu Katsir.
               Cara yang ditempuh setan manusia padadasarnya sama dengan strategi yang pernah dilakukan oleh iblis. Diantanya mengemas kemaksiatan dengan nama yang disukai banyak orang seperti yang ketika Iblis menggoda Adam dengan rayuannya: 
Kemudian syaitan membisikkan pikiran jahat kepadanya, dengan berkata: "Hai Adam, maukah saya tunjukkan kepada kamu pohon khuldi[16] dan kerajaan yang tidak akan binasa?"(QS. Thoha:120)
            Ibnu Qoyyim berkata tentang ayat ini: “para pengikut ibis mewarisi cara iblis ini, yakni dengan memberikan nama sesuatu yang haram dengan namayang disukai oleh nafsu, seperti menamakan khomer dengan puncak kesenangan..” seperti hari ini, mereka menamakan pamer aurat sebagai seni, sex bebas sebagai budaya medern dan tarian erotis sebagai kebebasan berekspresi.
Disisi lain, setan juga menanamkan ketaatan dengan nama menyeramkan. Setiap kali nabi diutus, maka ada setan manusia yang menjulukinya dengan gelar yang buruk, seperti tuduhan sesat, bodoh, gila atau dijuluki tukang sihir. Adapun sekarang, mereka menanamkan yang taat dan tunduk lahir bathin kepada aturan syar’i sebagai kaum pundamentalis, ekstrimis, teroris, cupet nalar dan julukan buruk lainnya.
               Itupun mereka masih berlagak seperti menasihati dan mengaku bermaksud baik. Persis iblis pada waktu menggoda Nabiyullah Adam Alaihissalam dan Hawa;
Dan dia (setan) bersumpah kepada keduanya. "Sesungguhnya saya adalah Termasuk orang yang memberi nasehat kepada kamu berdua",(QS Al-A’raf : 21)
            Jika ada seorang pemuda yang hendak meniti jalan hidayah, mengabdikan dirinya pada Allah dan menjauhi maksiat, niscaya setan-setan itu akan membujuknya: “Saya kasihan padamu, mengapa kau sia-siakan masa mudamu? Mengapa kau tidak lalui dengan pesta pora dan berfoya-foya?” Argumen-argumen yang tampak logis tekadang menjadi bumbu, untuk menjadi penasihat beracun yang akan mematikan dan tekadang pula, kata-katanya bak seperti irama dawai yang hendak memberikan suasana indah dihati pendengarnya, padahal itu samua akan menjadikan serta mennghantarkan seseorang tersebut hanyut dalam adzab yang sangat pedih dan mengerikan.

4,3. Perskutuan Setan dan Manusia
            Seangan akan semakin mantap dan bertambah dahsyat, ketika setan jin dan setan yang berbentuk manusia bersekutu untuk menebar zina. Berbagai kreasi, ide dan karya keji bergulir silih berganti.
            Jangan heran jika juru kampanye zina manusia sangat kreatif, inovatif dan kaya ide untuk menarik perhatian manusia. Aneka kemasan acara di TV, saat ini sangat beragam dan menarik. Terobosan baru bisnis esek-esek selalu mendapat sambutan hangat dari orang-orang berhati belang. Seperti contoh di Indonesia sekarang ini banyak sekali produser-produser yang mendatangkan artis-artis porno luar negeri. Dengan mengatas namakan karya seni ataupun hiburan. Dan semua itu adalah tidak lain hanyalah nasihat-nasihat setan yang beracun, yang hanya akan menjadikan manusia menyesal selama-lamanya. Dan pertanyaannya, darimana saja mereka mendapatkan ide dan inspirasi, yang selalu saja ngetren dan  menyesatkan itu? yang selalu muncul dengan kemasan yang ditata apik sebagai kedok borok?.
            Pertanyaan tersebut terjawab dengan firman Allah

“ Dan Demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap Nabi itu musuh, Yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dan jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia)[17] Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, Maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan.”(QS Al-An’am : 112)
Ibnu Qayyim dalam Bada’iul Faw’id (II/266) menafsirkan ayat ini:
            “setan jin mewahyukan kebathilan kepada manusia, begitupun setan manusia mewahyukan kebathilan kepadam manusia yang lain, sehingga antara setan jin dan setan manusia saling bekerja sama untuk menyampaikan kemauan ‘syaithani’.
            Ya, mereka mendapatkan ‘wahyu’ dari setan tak tampak, setan  jin yang mungkin berguru langsung kepada iblis La’natullah ‘alaih, lalu ide itu diteruskan oleh teman-temannya dari golongan manusia.
            Mereka juga, memanfaatkan manusia yang lemah iman dan ilmunya untuk menggapai cita-citanya. Sehingga sadar atau tidak sadar manusia ikut mengkampanyekan budaya zina yang dikatakan iblis sebagai fitnah (kerusakan) yang paling besar, sehingga setan yang berhasil mendorong manusia malakakukannya,  dan setanlah yang merauk keuntungan daripadanya dengan mendapatkan mahkota dari atasannya yakni iblis La’natullah ‘alaih.



[15] Maksudnya syaitan-syaitan jenis jin dan manusia berupaya menipu manusia agar tidak beriman kepada Nabi.

[16] Pohon itu dinamakan Syajaratulkhuldi (pohon kekekalan), karena menurut syaitan, orang yang memakan buahnya akan kekal, tidak akan mati, pohon yang dilarang Allah mendekatinya tidak dapat dipastikan, sebab Al Quran dan Hadist tidak menerangkannya. ada yang menamakan pohon khuldi sebagaimana tersebut dalam surat Thaha ayat 120, tapi itu adalah nama yang diberikan syaitan.

[17] Maksudnya syaitan-syaitan jenis jin dan manusia berupaya menipu manusia agar tidak beriman kepada Nabi.

                           
                            Demikian besar dampak zina bagi pelakunya, di dunia dan diakhiratnya. Juga bagi masyarakat disekitarnya. Untuk meraih kesuksesan dalam peroyek besar ini, iblis mengerahkan pasukan terbaiknya. Baik dari tangan kanannya setan jin, maupun pengikutnya dari golongan mannusia.

4,1. Setan Sepesialis Zina
Agar lebih fokus serangannya, lebih efektif hasil yang bisa dicapainya, tidak menutup kemungkinan setan mempunyai petugas khusus dan pasukan khusus penyebar zina. Ada riwayat dari tabi’in Mujahid bin Jabir, murid dari sahabat agung Abdullah bin Abbas, bahwasanya iblis memiliki lima anak. Satu diantaranya bernama A’war yang bertugas khusus menyebarkan perzinaan.
Riwayat tersebut tidak sampai kepada Nabi, sehingga bukan suatu keharusan untuk kita yakini. Tapi paling tidak mijahid bin jabir, sebagaimana ulama yang lain memahami adanya setan sepesialis pada bidang-bidang tertentu, dan tak terkecuali urusan zina. Apalagi, tingkat yang timbul akibat zina begitu dahsyatnya.
4,2. Setan Berbentuk Manusia
Wajahnya tidak selalu menakutkan, tampangnya tidak mesti terkesan galak dan sadis. Bahkan mungkin ada yang menyandang gelar laki-laki paling tampan didunia, atau menjai ratu kecantikan sejagad, murah senyum, menarik dan jauh dari kesan menyeramkan. Tapi, bahanyanya seringkali lebih dahsyat dari setan dari golongan jin. Seperti yang diungkapkan oleh Malik Bin Dinar, seorang ulama tabi`in menyebutkan sisi bahanya setan manusia, seperti yang disebutkan dalam tafsir Al-Qurtubi 7/67, “setan manusia lebih berat bagiku dari setan dari golongan jin. Karna setan dari golongan jin akan lari ketika aku membaca ta`awudz kepada Allah. Adapun setan manusia, dipelupuk mata dia mendatangiku dan menarikku menuju maksiat.” Memang, umumnya ayat dan hadits menyebutkan kata setan untuk jin yang kafir akan tetapi ada beberapa diantaranya yang mengandung pengertian setan dari golongan manusia diantaranya firman Allah Ta`ala:
Dan Demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap Nabi itu musuh, Yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dan jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia)[15]. Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, Maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan. (QS. Al-An`am:112)
            Telah diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari hadits Abu Dzar yang berkata
Aku mendatangi Nabi salallah `alihi wasallam yang sedang berada di masjid, lalu akupun duduk. Nabi berkata: “wahai Abu Dzar, apakah kamu sudah shulat?” saya menjawab: “ belum” beliau bersabda:” berdirilah untuk sholat” sayapun berdiri untik megerjakan sholat lalu kembali duduk lalu Nabi salaallah `alaihi wasallam bersabda“ wahai Abu Dzar, mhonlah perlindungan kepada Allah dari kejahatan setan manusia dan jin.” Saya bertanya: “wahai Rsulallah,  apakah diantara manusia ada yang menjadi setan?” beliau menjawab:” ya”(HR. Ahmad)
            Ada beberapa hadits yang serupa, sebagian terputus, namun secara umum dinyatakan kuat dan shohih oleh Ibnu Katsir.
               Cara yang ditempuh setan manusia padadasarnya sama dengan strategi yang pernah dilakukan oleh iblis. Diantanya mengemas kemaksiatan dengan nama yang disukai banyak orang seperti yang ketika Iblis menggoda Adam dengan rayuannya: 
Kemudian syaitan membisikkan pikiran jahat kepadanya, dengan berkata: "Hai Adam, maukah saya tunjukkan kepada kamu pohon khuldi[16] dan kerajaan yang tidak akan binasa?"(QS. Thoha:120)
            Ibnu Qoyyim berkata tentang ayat ini: “para pengikut ibis mewarisi cara iblis ini, yakni dengan memberikan nama sesuatu yang haram dengan namayang disukai oleh nafsu, seperti menamakan khomer dengan puncak kesenangan..” seperti hari ini, mereka menamakan pamer aurat sebagai seni, sex bebas sebagai budaya medern dan tarian erotis sebagai kebebasan berekspresi.
Disisi lain, setan juga menanamkan ketaatan dengan nama menyeramkan. Setiap kali nabi diutus, maka ada setan manusia yang menjulukinya dengan gelar yang buruk, seperti tuduhan sesat, bodoh, gila atau dijuluki tukang sihir. Adapun sekarang, mereka menanamkan yang taat dan tunduk lahir bathin kepada aturan syar’i sebagai kaum pundamentalis, ekstrimis, teroris, cupet nalar dan julukan buruk lainnya.
               Itupun mereka masih berlagak seperti menasihati dan mengaku bermaksud baik. Persis iblis pada waktu menggoda Nabiyullah Adam Alaihissalam dan Hawa;
Dan dia (setan) bersumpah kepada keduanya. "Sesungguhnya saya adalah Termasuk orang yang memberi nasehat kepada kamu berdua",(QS Al-A’raf : 21)
            Jika ada seorang pemuda yang hendak meniti jalan hidayah, mengabdikan dirinya pada Allah dan menjauhi maksiat, niscaya setan-setan itu akan membujuknya: “Saya kasihan padamu, mengapa kau sia-siakan masa mudamu? Mengapa kau tidak lalui dengan pesta pora dan berfoya-foya?” Argumen-argumen yang tampak logis tekadang menjadi bumbu, untuk menjadi penasihat beracun yang akan mematikan dan tekadang pula, kata-katanya bak seperti irama dawai yang hendak memberikan suasana indah dihati pendengarnya, padahal itu samua akan menjadikan serta mennghantarkan seseorang tersebut hanyut dalam adzab yang sangat pedih dan mengerikan.

4,3. Perskutuan Setan dan Manusia
            Seangan akan semakin mantap dan bertambah dahsyat, ketika setan jin dan setan yang berbentuk manusia bersekutu untuk menebar zina. Berbagai kreasi, ide dan karya keji bergulir silih berganti.
            Jangan heran jika juru kampanye zina manusia sangat kreatif, inovatif dan kaya ide untuk menarik perhatian manusia. Aneka kemasan acara di TV, saat ini sangat beragam dan menarik. Terobosan baru bisnis esek-esek selalu mendapat sambutan hangat dari orang-orang berhati belang. Seperti contoh di Indonesia sekarang ini banyak sekali produser-produser yang mendatangkan artis-artis porno luar negeri. Dengan mengatas namakan karya seni ataupun hiburan. Dan semua itu adalah tidak lain hanyalah nasihat-nasihat setan yang beracun, yang hanya akan menjadikan manusia menyesal selama-lamanya. Dan pertanyaannya, darimana saja mereka mendapatkan ide dan inspirasi, yang selalu saja ngetren dan  menyesatkan itu? yang selalu muncul dengan kemasan yang ditata apik sebagai kedok borok?.
            Pertanyaan tersebut terjawab dengan firman Allah

“ Dan Demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap Nabi itu musuh, Yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dan jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia)[17] Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, Maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan.”(QS Al-An’am : 112)
Ibnu Qayyim dalam Bada’iul Faw’id (II/266) menafsirkan ayat ini:
            “setan jin mewahyukan kebathilan kepada manusia, begitupun setan manusia mewahyukan kebathilan kepadam manusia yang lain, sehingga antara setan jin dan setan manusia saling bekerja sama untuk menyampaikan kemauan ‘syaithani’.
            Ya, mereka mendapatkan ‘wahyu’ dari setan tak tampak, setan  jin yang mungkin berguru langsung kepada iblis La’natullah ‘alaih, lalu ide itu diteruskan oleh teman-temannya dari golongan manusia.
            Mereka juga, memanfaatkan manusia yang lemah iman dan ilmunya untuk menggapai cita-citanya. Sehingga sadar atau tidak sadar manusia ikut mengkampanyekan budaya zina yang dikatakan iblis sebagai fitnah (kerusakan) yang paling besar, sehingga setan yang berhasil mendorong manusia malakakukannya,  dan setanlah yang merauk keuntungan daripadanya dengan mendapatkan mahkota dari atasannya yakni iblis La’natullah ‘alaih.



[15] Maksudnya syaitan-syaitan jenis jin dan manusia berupaya menipu manusia agar tidak beriman kepada Nabi.

[16] Pohon itu dinamakan Syajaratulkhuldi (pohon kekekalan), karena menurut syaitan, orang yang memakan buahnya akan kekal, tidak akan mati, pohon yang dilarang Allah mendekatinya tidak dapat dipastikan, sebab Al Quran dan Hadist tidak menerangkannya. ada yang menamakan pohon khuldi sebagaimana tersebut dalam surat Thaha ayat 120, tapi itu adalah nama yang diberikan syaitan.

[17] Maksudnya syaitan-syaitan jenis jin dan manusia berupaya menipu manusia agar tidak beriman kepada Nabi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar